“Karena di kelilingi teman-teman baik
adalah anugrah dan rejeki – I am blessed” Kalimat ini sering ada dimana-mana ya
utamanya identik dengan orang bahagia yang di kelilingi oleh orang-orang baik
nan tulus, tidak perlu banyak asal tulus yap tulus.
Pernah merasakan titik balik atau turning
point dalam kehidupan mu? Titik balik dimana harapan dan mimpi yang jauh jadi
terasa dekat kembali..?? Pernah? Kalau sudah berarti kamu beruntung karena saya
baru merasakannya saat ini. Turning point dimana saya harus menempa diri, bahwa
mimpi itu benar-benar memang tidak mudah di raih seperti membalikkan telapak
tangan, ada ujian hati, mental, disiplin yang harus dilalui. Oya turning point
ku ini di titipkan Allah pada seorang teman yang cerdas dan unik masya Allah
hidupnya sampe saya juga terheran-heran liat gaya hidupnya yang berjiwa bebas
wkwk mendoakan agar Allah membalas dengan hal yang baik itu yang saya bisa
lakukan hehe. Kembali ke topic.. tulisan ini berjudul new world
karena ini bagian dari lembaran baru perjuanganku di dunia wkwk lebayy.
Saya harus berubah, yang dulunya acak adul pecicilan harus lebih dewasa, tidak
self-oriented lagi, lebih care, tidak malu kalo salah, menerima kalo kalah, dan
percaya bahwa mimpi itu tidak bisa di raih sendirian, together we can. Sukses
bersama, itu kata temanku yang tadi!!!! Inspiring ya dia..
Melanjutkan pendidikan yang tadinya
semangat jadi aku tunda, keinginan menikah muda ku itu saya luruskan lagi
niatnya (emang udah ada yang mau) haha, hati saya kuatkan lagi karena harus jauh
dari orang tua dan sanak saudara untuk kesekian kalinya. Melanjutkan pendidikan
yang saya tunda sebenarnya karena terpukul soal saya gagal untuk S2 di ITB tahun
ini dan saya sadar my mindset is not how the master should think, kecewa? Sangat.
Patah semangat? Tentu tidak. Masih belum mikir kayak master dan saya harus
mematangkan diri lagi agar benar-benar siap bertanggung jawab atas ilmu seorang
master, akhirnya doa saya ganti dari luluskan aku S2 ke doa Ya Allah beri
hambaMu di saat Engkau tau bahwa aku telah siap. Entah bagaimana cara pembaca
sekalian mempertimbangkan pilihan hidup, apakah harus di beri ujian dulu
seperti saya yang di beri rasa kecewa agar lebih berpikir terbuka hehe. Jadi.. setelah
berpikir terbuka, saya jadi sadar kalau saya itu berkecimpung di dunia teknik
dimana pengalaman di lapangan aka dunia kerja sebagai seorang teknisi lebih
penting dari pada sekedar teori-teori di kelas, hal ini mungkin tidak cocok
untuk beberapa bidang, sekali lagi matangkan pilihan tapi kembali lagi menerima
apa yang terjadi.
Sekian…
14 Ramadhan 1437 H