Bukan
kotanya tapi kediamannya..
Bukan
nyamannya tapi suasananya…
Kendari
itu kota kelahiranku, dibesarkan di dalamnya? Ah tidak juga. Saya besar di
pondok pesantren dari tahun 2004 setelah itu pasrah sekolah ke Pulau Jawa pada
2009 dilanjutkan berkuliah hingga pertengahan tahun 2015. Saya buta tentang
bagaimana Kendari itu berubah, bagaimana wajahnya dulu, sejak kapan bangunan
itu berdiri disana, oh ternyata kalau mau ke tempat itu lewat jalan ini,
tembusnya disitu :D Satu dekade saya cuman “singgah” di Kendari. Tempat hangout
asik? Jangan tanya saya tidak tau, Kuliner? Saya seperti anoreksia jadi jangan
tanya, Tempat piknik? apa lagi, lupakan!!! Teman-teman? Mereka tersebar di
Nusantara yang ada di Kendari hitung jari saja pun bisa. Tapi, kenapa rindu itu
seperti dari jantung dipompa keseluruh tubuh bak darah?
Surga
kedua…. rumah. Di dalamnya ada keluarga yang hangat menjadi alasan untuk selalu
harus pulang, merecharge semangat, melihat pengorbanan, memperbaiki niat,
bertukar pikiran, diskusi, menata tujuan hidup, damai.
Suasana…
menjadi alasan kedua. Kau tau apa yang indah disana, matahari yang menyentuh
laut di kala senja. Aroma laut, tanah, dan pepohonan yang semakin semerbak di
kala hujan.
Kendari…
kamu itu rindu.. terkhusus untukku.