Sabtu, 17 Oktober 2015

Catatan Kuliah

Dilema
Tahun 2011, tahun dimana saya masuk universitas. Karena pelulusan sekolah sebelumnya memakai tahun hijriah sebagai jadwal sekolah jadilah baru resmi lulus pada bulan agustus dan saat itu semua pendaftaran dan ujian masuk universitas negri sudah ditutup. Hanya ada satu pilihan yaitu bimbel dan ujian masuk universitas negeri pada tahun depan. Setelah beberapa hari di rumah dan sibuk mencari info tentang tempat bimbel yang bagus, saya mendapat kabar kalau pemerintah setempat sedang menyediakan program beasiswa bagi 1000 putra/i daerah di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Semarang dan ternyata masih di buka untuk gelombang ketiga. Saya lulus di jurusan yang memang saya harus penuhi kuotanya, waktu itu masih terdapat tiga jurusan: Kebidanan, Informatika, dan Perencanaan Wilayah, sebenarnya saya sempat ragu karena jurusan yang saya inginkan tidak ada dan akhirnya saya tetap memilih dan pilihan saya jatuh ke jurusan Perencanaan Wilayah tanpa alasan tanpa tujuan. Setelah syarat administrasi telah saya penuhi dan tanggal keberangkatan pun sudah pasti, saya blog surfing tentang apa itu jurusan perencanaan wilayah, saya baca tapi tetap tidak mengerti. Tidak ada gambaran sama sekali.

Semester 1&2
Sesuai pepatah, the beginning is always the hardest. Permulaan itu selalu sulit. Mungkin tidak bagi setiap orang, tapi itu yang saya rasakan. Saya serasa ingin pulang saja karena jurusan Teknik PWK (Perencanaan Wilayah & Kota) itu terdapat mata kuliah menggambar di atas kertas kalkir seperti arsitek. Mati! Saya sama sekali tidak bisa menggambar. Belum lagi mata kuliah hitung-hitungan yang wajib di kuasai di fakultas Teknik yang sempat bikin saya harus bimbel pas masa liburan. menyedihkan, memang. Pada semester 1 ini pun saya sulit berbaur karena hanya saya yang berlatar pendidikan pesantren, saya merasa sangat sulit di terima dan walaupun pada akhirnya saya tau kalau itu tidak benar . Singkatnya semester 1 ini saya di bilang cuek dan kenyataannya pendapat itu sudah sering saya dengar dari dulu. Mellow L. Tapi usaha yang saya lakukan tidak sia-sia, saya belajar keras dan berbuah hasil. Jadi intinya santri juga sangat bisa kok kuliah di Teknik. Fighting!!!

Semester 3&4
Tahun pertama saya kuliah ternyata tidak ada apa-apanya di bandingkan tahun kedua. Pada tahun kedua, kuliah praktek yang bernama studio sudah di mulai. Mata Kuliah yang bernama STUDIO ini sifatnya berjenjang mulai dari studio 1 hingga 3, di kerjakan secara berkelompok dan berkesan menghantui selama satu semester.  Dalam Teknik PWK STUDIO 1 berisi tentang identifikasi potensi dan masalah Kecamatan, STUDIO 2 berisi tentang Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten, dengan lingkup wilayah yang lebih luas,, tingkat ke-killer-an studio ini pun turut meningkat . Dalam studio ini kita di latih untuk bekerja dalam tim, melatih kesabaran, saling memahami antar anggota tim, dan yang paling penting rajin konsultasi ke dosen pembimbing kelompok. Studio ini juga menciptakan rasa kompetitif antar kelompok untuk menghasilkan produk laporan paling bagus. Walaupun terkadang rasa kompetitif itu tidak muncul karena berujung setidaknya produk ini selesai. Mungkin kami sudah lelah~~~~ Mata kuliah studio yang tak kunjung selesai, mata kuliah lain yang tugasnya saling bertumpuk minta di kerjakan dahulu, belum lagi harus membuat maket kelompok seperti anak arsitek. Tahun kedua ini teman-teman sudah mulai kurus, berkantung mata, tapi masih tetap gaul dan aktif jalan-jalan. Terima Kasih teman-teman :p

Semester 5&6
Tahun ketiga ini adalah tahunnya STUDIO 3 tentang Urban Design yaitu perancangan skala kawasan. Lingkup wilayahnya lebih kecil di bandingkan studio1 dan 2 tapi tingkat kedetailan ukuran serta kreatifiitas dan inovasi  kita sangat di  tuntut untuk menyelesaikan masalah yang timbul. Jika studio 1 dan 2 produknya menghasilkan Peta Kecamatan atau Kabupaten. Maka Studio 3 ini menghasilkan rancangan 3D bangunan dan site plan ato landscape apalah. Semester 5 dan 6 juga ini waktunya mengambil mata kuliah pilihan atau mata kuliah konsentrasi perencanaan, pilihannya ada pariwisata, perencanaan pedesaan, pengendalian tata ruang, perumahan permukiman dan partisipatif. Selain itu kita juga sudah waktunya mengerjakan laporan Seminar Proyek Akhir secara individu atau kolaborasi dua orang yang mengkaji teroi-teori sebagai awal permulaan Tugas Akhir. Dilanjutkan dengan Kolokkium yang membahas Metode Penelitian. Laporan-laporan yang lumayan menguras pikiran ini pun juga di iringi dengan Mata Kuliah Kerja Praktek (Magang), KKN, dan lagi-lagi membuat maket yang masuk dalam kuliah Perencanaan Tapak. Semuanya kelihatan berat, tapi kalau ada kemauan, saling memahami teman dan  rajin sedikit saja pasti selesai. Semangat!!!.

Semester 7 dan Wisuda 69
Karena tidak sengaja sering mengambil satu atau dua mata kuliah semester atas, mata kuliah pada semester 7 saya ini ternyata sudah habis dan boleh untuk mengerjakan Tugas Akhir atau skripsi. Saya memulai mengerjakan tugas akhir dengan 7 kali mengganti judul, di saat teman-teman sudah memasuki bab 1 hingga 3 saya masih jalan di tempat. Tapi saya yakin I just have to give  my all and let God do the rest dan BBBAAMMM~~~ saya lagi-lagi beruntung berkat doa Ibu. Ujian tugas akhir di teknik PWK di bagi menjadi dua kali sidang, sidang pembahasan dan yang penutup adalah sidang pendadaran. Jika di sidang pembahasan isi dari skripsi dibahas, maka sidang pendadaran lebih ke karakter kita, ahlak, serta sejauh mana kita sudah memperbaiki kekurangan tugas akhir kita yang di bahas pada sidang pembahasan. Tidak sulit mengerjakan tugas akhir, kita hanya perlu setidaknya menatap tugas akhir setiap hari, jika tidak sempat berpikir untuk menambah materi atau isi, setidaknya kita membaca lagi apa yang sudah kita tulis. Tugas Akhir itu menyenangkan.
Setelah melalui dua sidang. Waktunya pengumuman kelulusan, saya di nyatakan mengulang sidang pendadaran karena nilai masih kurang walaupun akhirnya saya mengerti kalau ternyata dosen-dosen hanya memancing air mata dan saya di suruh bernyanyi -_-“. Alhamdulillah tanggal wisuda pun di tetapkan 18 April 2015, dan proses administrasi untuk mengikuti upacara wisuda pun sangat ribet yang kalau di kerjakan tidak ribet-ribet amat. Terima kasih pemerintah Sulawesi Tenggara Bapak Gubernur Nur Alam, ayah-ibu-kakak-adik, dosen-dosen dan teman-teman.

Ps: Saya jadi betah di dunia perencanaan wilayah dan kota karena bertemu dan terinspirasi dari senior-senior hebat seperti om alfred, mba yan, mas rizal, bang sandy, mba nana, utamanya Pak Andy. Kata mereka produk perencanaan buah pikir kita itu adalah sebuah karya yang di kontribusikan untuk Indonesia. Saat ini saya sedang belajar di dunia kerja, semoga saya bisa lebih belajar lagi setelahnya. 
designed by Charming Templates